Jika diminta untuk menulis, kebanyakan dari kita akan
menjawab tidak bisa, tidak berbakat, atau tidak punya ide. Pesimis, ragu akan
kemampuan diri sendiri sering terjadi di antara kita. Belum melakukan apa-apa,
sudah menyerah dengan mengatakan tidak bisa. Tahu kan, bahwa kata-kata seperti
itulah yang menghambat diri sendiri untuk mengeksplorasi potensi yang ada pada diri
kita. Semua orang memiliki potensi untuk menjadi hebat. Yang menjadi masalah
adalah ada tidaknya motivasi untuk melejitkan potensi itu. Kata tidak bisa
menjadi racun bagi diri sendiri, karena itu hindari kata itu. Berusaha lebih
dulu, jika ada masalah yang timbul selama proses pengembangan diri maka saatnya
untuk belajar kembali.
Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Happy Writing, menulis itu
adalah pekerjaan tangan. Tak perlu susah berpikir bagaimana menulis atau
mulainya dari mana. Langsung duduk dan tulis apa yang ada dalam pikiran. Yang
mendorong untuk memulainya adalah keberanian untuk mengungkapkan apa yang
tersirat dalam pikiran. Milikilah cita-cita dalam hati, bahwa menulis akan
meninggalkan jejak kehidupan bagi anak cucu dan memberikan manfaat bagi orang
lain. Dengan cita-cita yang jelas, akan melahirkan energi yang dahsyat untuk
menghasilkan karya-karya bermanfaat. Kalaupun ada kesalahan di awal-awal menulis, maka itu
wajar. Yang penting, tetap melanjutkan menulis untuk memperbaiki kesalahan yang
ada.
Nah, jika niat dan cita-cita sudah jelas, maka berlatihlah.
Tidak ada satu orang pun yang dapat menjadi ahli tanpa berlatih. Bayi pun jika
mau lancar berjalan akan melewati latihan ratusan kali hingga dapat berjalan
tanpa terjatuh bahkan berlari. Melalui
halangan dan rintangan adalah hal yang biasa untuk menjadi seorang ahli.
Tapi bagaimana dengan ide-ide untuk bahan menulis? Kan tidak
mudah menemukannya? Yang masih mencari alasan seperti itu, ketahuilah bahwa ide
dapat ditemukan di mana saja. Sering-seringlah membaca. Membaca adalah jendela
ilmu, melihat dunia tanpa harus datang ke tempatnya. Seorang penulis dia juga
harus rajin membaca agar tulisannya kaya dengan informasi dan memperbanyak kosa
kata indah. Yang pasti itu semua agar pembaca tidak bosan dengan isi tulisan
kita. Ide dapat pula ditemukan dengan banyak bepergian, berjalan-jalan di
seluruh pelosok dunia adalah salah satu cara untuk mendapatkan ide bagi tulisan
kita. Karena beragamnya corak kehidupan masyarakat di luar lingkungan kita pasti
akan menciptakan ide-ide brilian untuk dituangkan dalam satu kisah perjalanan.
Yang terakhir, perbanyaklah bertemu dengan teman-teman untuk
sekedar berbincang, berdiskusi tentang apa saja. Biasanya dari hasil percakapan
itu akan ditemukan ide yang dapat kita tulis tentang suatu permasalahan beserta
solusinya. Banyak orang yang tidak pandai berbicara di depan umum. Karenanya
perlu wadah lain untuk menuangkan ide, pendapat dan solusi yang dimilikinya
berdasarkan hasil riset dan pengalamannya. Maka, menulis dapat menjadi pilihan
untuk itu.
Menulislah Mak, agar jejak kita tidak hilang ditelan masa.
Agar kita tidak dilupakan sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar