Jumat, 21 Februari 2020

Menanti Kematian

Kematian itu pasti. Tapi kebanyakan kita takut membicarakannya. Alasan kita karena belum siap mati. Belum siap karena kematian memisahkan suami dengan istri. Kematian menjauhkan dari anak-anak yang disayangi. Kematian memisahkan dari harta yang mati-matian dicari dan dikumpulkan semasa hidup.

Kematian akan membawa kita mempertanggungjawabkan semua amal dan dosa. Dan itu yang kebanyakan kita belum siap. Takut dengan azab kubur yang menanti. Takut tidak selamat dan mendapat siksa.

Allah sudah menyampaikan dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 185, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." Karena sudah ditetapkan waktunya oleh Allah, kita hanya perlu mempersiapkan kematian. Hingga jika saat itu tiba, tidak ada lagi ketakutan. Waktu hidup di dunia telah ditetapkan, walaupun sebenarnya kita ingin hidup seribu tahun atau hidup selamanya. Kita tidak ingin menghadapi kematian yang terasa menyakitkan. Tapi hanya Allah yang kekal. Dan tidak ada di semesta ini yang menyerupai dengan-Nya.

Bersiaplah dengan datangnya kematian. Karena ia datang tanpa permisi, tidak meminta izin, tidak juga bertanya kita mau bertemu ajal saat apa. Apakah kita sakit atau sehat, kita sedih atau bahagia, kita kaya atau miskin. Jika saat itu tiba, kita hanya berharap itu adalah kematian yang indah. 

Kematian pasti akan datang. Untuk itu kita hanya perlu mengisi kehidupan dengan ukiran-ukiran kebaikan yang dicontohkan Rasullah saw sejak berabad silam. Kita menanti kematian dengan mengisi hari-hari dengan banyak sedekah, tilawah, menolong tetangga, silaturahim, menulis, berkarya, berdakwah, shalat malam, dan banyak amal kebaikan lain. Berharap ketika ia datang, dalam keadaan baik. Dalam keadaan semua ridha pada kita.

Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam selanjutnya. Begitu kata Rasulullah saw dalam hadits riwayat Ibnu Majah saat ditanya para sahabat tentang orang yang cerdas.

Semoga sebelum kematian itu datang, kita telah mengisi hari-hari dengan karya terbaik kita untuk Allah, Rasul, dan orang-orang beriman. Berbekallah, sebelum pulang ke kampung halaman yang dirindu. Berkumpul bersama Rasulullah saw, ibunda Khadijah ra, keluarga, dan sahabat-sahabat sesurga. Berbekallah sebelum kematian datang.

Inspirasi dari tulisan Ustaz Farid Nu'man Hasan

#30DWC
#30DWCJilid22
#Day6
#Squad4
#MuhasabahDiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar